karakteristik generasi
medsos, nyathèk cengelé dhéwé
Bukan pukul rata. Nyatanya begitulah kondisi nyata.
Bak anak kecil diberi senjata tajam. Semakin tidak tahu rasa takut. Belum tahu
risiko dan masih bebas hukum.
Semangat pemerintah mencerdaskan bangsa menjadikan
anak bangsa pribumi yakin diri. Merasa dengan sedikit berujar melalui medsos,
bak sampah. Gumpalan pengetahuan umum dikeluarkan dengan rasa bangga.
Buka tanpa beda. Karena sama-sama sebagai pengguna
aktif medsos, maka tidak ada diskriminasi. Semua mempunyai hak yang sama dan
tidak dapat diganggu gugat kadar cerdas diri. Semakin banyak mengumbar ujaran
sampah, serta merta dianggap si pencerdas.
Kendati takaran usia sudah bau tanah, tak mau
ketinggalan aksi, gaya dan modus. Di pihak lain, memang kondisi ini yang
diharapkan penguasa. Agar terkendali pihak mana saja yang tulen loyalnya.
Ada dalil lawakan, tidak lucu boleh tertawa
sendiri. Mentertawakan kelucuan diri. Dimodifikasi oleh generasi medsos menjadi
menistakan diri sendiri dengan segala rasa bangga.
Memang generasi medsos tidak membuka aib orang
lain. Hanya membeberkan aib diri sendiri dengan sengaja agar dinikmati orang
lain. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar