Indonesia mencari pasangan versi si gedheg lan si anthuk
Indonesia ada pihak yang merasa kehilangan besar
pasca pemilihan umum gubernur DKI Jakarta, putaran kedua, rabu 19 April 2017. Konon
sudah ada skenario semangkin dimana yang mana daripada “wong loro kang wis padha kangsèn tumindak arep gawé ontrang-ontrang, gonjang-ganjing bebarengan
ing tanah Nusantara”.
Karena kecerdasan ideologis anak bangsa, yang
tidak bisa diprediksi di atas kertas, pada hari-H bisa menentukan sikap
sejatinya. Kecerdasan yang tidak bisa ditukar dan ditakar dengan kehidupan
dunia. Semangat untuk tetap utuh mendasari plus menguasai jiwa raga anak bangsa.
Ketahanan dan kemandirian diri untuk mengurusi diri sendiri tanpa campur tangan
asing, tanpa modal luar negeri, tanpa intervensi bangsa lain begitu kental dan
nyata.
Bangkitnya jiwa persatuan nasional tidak
mungkin akan dilawan oleh kekuatan apapun, dari mana pun. Pagar makan tanaman
pun tak akan mampu membendung pergerakan yang tetap menginginkan berdaulat dan
merdeka di negeri sendiri.
“Skenario dan makar” Allah bisa datang dari
arah tak terduga. Pada waktu, tempat dan jarak di luar jangkauan nalar manusia.
Kekuatan doa rakyat demi kebaikan pemerintah, kemudahan kelancaran jalannya
negara dan keselamatan bangsa mengalahkan mantra-mantra politik. Politik uang
yang mengalahkan APBN selama satu periode Jokowi plus minus JK, tak akan mampu
menggoyahkan pasal kebenaran. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar