Halaman

Selasa, 08 Oktober 2019

#balaMukiyo, pasang badan vs pagar betis


#balaMukiyo, pasang badan vs pagar betis

Syahwat politik nusantara sudah sedemkiannya. Sehingga oknum pelaku, pegiat, petugas partai sudah tidak mampu membedakan mana kaki, mana tangan. Obrolan sampai obralan basa-basi sudah basi tetap disuguhkan.

“Kue Nasional” versi Orde Baru. Dimodifikasi sesuai tatanan rezim politik reformasi. Bahan baku aneka bahan, bumbu aneka rasa dioplos jadi satu. Adukan adonan suka-suka. Semua pihak ingin didahulukan. Akhirnya “kue nasional” versi reformasi menjadi rasa dunia. Untungnya, kata wong Jawa, tersaji dalam aneka bentuk dalam satu bentuk utuh.

Busana kebesaran nusantara mengakomodir semua jenis bahan. Mengadop berbagai model yang sedangngehit, ngetop, ngetren di negara maju. Semua warna pelangi terwakili. Diputar dengan kecepatan tertentu akan menampilkan satu warna, yaitu warna putih. Digelar akan tampak warna dasar merah.

Guyon parikeno atau sindiran halus sudah bukan zaman. Tunjuk hidung langsung sudah tak mempan. Satu pulau bergolak, dianggap ruas di jari manis sedang sakit. Masih ada jari yang lain. Kepala negara dengan daya politik lokalnya, mengucapkan selamat kepada kepala daerah yang terpilih di pilkada. Seperti kurang kerjaan. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar