Uji Nyali Politik Luar
Negeri
Bincang stabiltas politik dalam negeri dan
diplomasi internasional, masih belum imbang. Politik dalam negeri Indonesia
sudah jelas jago kandang. Terbukti bahwa kedaulatan ada di tangan partai
politik pemenang pesta demokrasi. Bukti ringan lainnya, pelaku usaha besar
mampu mengendalikan negara.
Menghadapi
tekanan global, Indonesia pasang wajah manis. Wajah ramah investor. Menjauhi perang
dagang dengan menawarkan kolaborasi. Diplomasi perlindungan secara optimal terhadap
WNI di negara asing.
Tak bisa
dipungkiri, aneka alasan atau daya tawar potensial bagi Indonesia untuk
mengambil peran kepemimpinan dalam diplomasi internasional. Aksi nyata RI menghadapi
kasus HAM pada bangsa muslim Uighur, Cina bisa bias atau malah menggunakan
standar ganda.
Indonesia
tak sekedar bangga dengan prestasi diplomasi internasional dengan menjadi salah satu penyumbang terbesar Pasukan
Pemeliharaan PBB dengan peringkat pengirim pasukan ke-12 dari 125 negara. Konsekuensi logis politik luar negeri yang bebas
aktif.
Bagaimana
diplomasi Garuda menghadapi Naga, tidak harus tunggu pergantian kepemimpinan
nasional. Bisa menjadi ajang kampanye akhir periode 2014-2019. Negara ASEAN
bersifat lunak atau jaga jarak. Tidak dengan Indonesia. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar