Halaman

Minggu, 30 Desember 2018

anomali tahun politik 2019, propaganda kebohongan sejujur-jujurnya vs provokasi kejujuran dibohongi hidup-hidup


anomali tahun politik 2019, propaganda kebohongan sejujur-jujurnya vs provokasi kejujuran dibohongi hidup-hidup

Indonesia tak mau kalah dengan modus politik di negara adidaya AS maupun negara terbanyak populasi penduduknya, RRC. Ditambah Nusantara adalah satu-satunya negara yang mempunyai Pancasila. Ramuan aiaib negara multipartai, apa pun yang tak mungkin atau tak terpikirkan oleh peradaban dunia, sudah terlebih dahulu dipraktikkan oleh manusia politik.

Wajar dan masuk telinga. Jika anak bangsa pribumi kinyis-kinyis, langsung tergugah nyalinya dengar slogan yang terdengar gagah. Melebihi pariwara rokok, miras dan kantong plastik. Kemasan yang tampak heriosme, nasionalisme, patriotisme dan pancasilais, langsung ditelan mentah-mentah.

Adonan politik yang mengarah ke warna merah, kian digemari. Generasi seujung jari, jika sudah mampu mengunduh gambar, foto penguasa merasa bagian penting, ikut andil, siap bela juragan sampai butir nasi terakhir. Siap ngoreti ceting. Siap melibas lawan politik di depan hidung.

Tegur sapa alam, dianggap fenomena dan salah musim. Kian dikritik, kian menyalak garang. Kian dipuja-puji kian menggonggong riang. Kian disanjung, siap bagi-bagi kursi. Kian tersandung malah merasa ada pihak yang menggoyang kursi.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar