Lebih Baik Sandal
Hilang Di Masjid
Kasus santai
dan ringan, tidak bagi yang sedang tertimpa. Bisa-bisanya orang mencari alasan.
Kisah nyata. Remaja yang sudah liwat usia. Minat dan niat jumatan ke masjid di
tempat tinggalnya. Agar hemat energi, naik motor gayanya.
Cerita
selanjutnya terkait judul. Ybs merasa heran, uang logam di “dashboard” ludes
tak tersisa sekepingpun. Komennya atas penderitaan ini tergantung penanya. Dari
sekian penanya, padahal ybs yang obral cerita. Ybs merasa heran atas kejadian
perkara. Mungkin, pas niat seminggu sekali ke masjid, mendapat ujian.
Betapa
pengurus masjid Masjid Jogokariyan secara geografis terletak di kampung Jogokariyan,
kelurahan Mantrijeron, kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, mempunyai kode etik akan mengganti sandal/sepatu jamaah
yang hilang, dengan merk yang sama.
In sya
Allah tak ada jamaaah yang memanfaatkan peluang. Justru malah berhati-hati. Kalau
tertukar, lain pasal. Jangan kuatir, sandal/sepatu akan kembali ke pemiliknya. Terlebih
jika ditaruh dekat tempat wudhu.
Sebetulnya
ada nilai tersembunyi pada nasib sandal hilang di masjid.
Bandingkan
jika sandal rain di teras rumah sendiri. Mungkin digondol anjing. Agar tak
menjadi alat timpuk.
Sandal
hilang di masjid, artinya sang pemilik, in sya Allah memang ahli masjid. Kendati
masuk kategori jamaah jumatan. Jamaah berebut pulang. Asal ambil sandal yang “mirip”
dengan sandalnya. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar