Halaman

Sabtu, 14 April 2018

Oplosan Akal Menjadikan Diri Buta


Oplosan Akal Menjadikan Diri Buta

Tidak perlu heran jika banyak anak bangsa memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk main ujaran. Atau memanfaatkan media sosial sebagai sarana pelampiasan akal sesaat, naluri sosial, insting pribadi. Tanpa kompromi atau proses diri. Serba otomatis.

Dari berbagai arah, depan dan belakang, kanan dan kiri, serbuan ucapan dan atau berita masuk 24 jam. Pemerintah seolah membiarkan adanya konflik horizontal di masyarakat. Sebagai pengalihan arus lalu lintas. Agar pemerintah bisa fokus dengan agenda politiknya.

Modus pemerintah maupun pihak yang memperkeruh suasana, sudah bisa ditebak apa maunya. Ada yang muncul sporadis sampai yang sistematis, terstruktur dan di bawah satu kendali.

Kalangan kampus, memang melahirkan gerakan atau aksi yang tak terduga. Hembusan angin surga yang gemulai sampai kicauan bak burung pungguk merindukan bulan.

Dunia pendidikan Indonesia, yang lebih mengandalkan kinerja otak kanan maupun otak kiri, bukannnya tidak mengundang dan mengandung masalah. Semakin orang berakal maka akan berbanding lurus dengan kekurangan akal sehatnya. Akal sehat dijaga dengan asupan gizi religi.[HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar