Halaman

Senin, 01 Agustus 2022

kebijakan berbasis bukti vs bukti sesuai ekspektasi

kebijakan berbasis bukti vs bukti sesuai ekspektasi 

 Dua frasa adu konyol. Bukan banyolan jelang 2024. Muncul bukan dadakan bentuk produk hukum tidak tertulis bernama amanat presiden (ampres). Uber setoran, kejar tayang atau kompensasi intervensi, invasi, investasi gelombang bebas covid-19.

Skenario tumpang sari, subsidi silang, sistem tanggung renteng kian membumikan fakta demokrasi sedang mati suri.

Dewan keamanan pangan dunia, secara periodik memetakan kawasan, negara yang rawan kudeta. Atau bahasa awamnya, selain dejure pemerintah, beririsan  dengan pemerintah defacto. Macam pemerintah  bayangan. Gejala ini muncul di negara yang gemar berkembang dengan dalih, dalil bagaimanapun. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar