nglurug tanpa njujug, menang tanpa tanding
Konsep sehat tidak
selamanya bertolang belakang, kosok bali, antonim dengan apa itu sakit. Bisa saling
sinergi untuk sistem daya tahan manusia, masyarakat, bangsa. Budaya sehat
menawarkan aneka alternatif. Pilihan kontradiktif, mau sehat atau pilih sakit.
Globalisasi, era kesejagatan menjadikan rahasia dapur
dunia dalam genggaman. Ketika dunia
sakit, penghuni bumi terbuka nurani tentang laku manusia.
Wujud bermasyarakat dalam tatanan teori
sudah mengindikasikan adanya konflik berbasis Habil vs Qabil. Wujud bermasyarakat pada tahap
berbangsa dan bernegara, belum-belum sudah main praktek saling
silang, adu mégatéga. Dampaknya serba multi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar