persimpangan nusantara vs kebijakan global
“Mas
ikuti jalan lurus, sampai bang-jo, belok ke kiri boleh langsung . . . “.
Menjadi fenomena kota sepeda Yogyakarta.
Jalan
bebas hambatan menuju mencapai nusantara adl, makmur, sejahtera. Pakai kendaraaan
politik, alat politik multipartai.
Kondang
mana antara penjahat dengan penjahit. Jelas masih kalah bekèn dengan pelaku,
manusia politik. Di balik kedigdayaan negeri multipartai. Tepatnya di atas
petugas partai masih ada petugas partai yang lebih eksis. Tanpa partai politik,
kutub tirani minoritas, wujudan manusia ekonomi. Menjadi penentu nasib bangsa
dan negara.
Bangsa ini sudah jenuh dengan pencitraan liwat
modus ujaran kebencian, penistaan agama, berita bohong atau hoaks sudah sampai
daerah. Rakyat disuguhi paket tayangan berita kriminal politik berbaur dengan
kriminal jalanan, kriminal murni. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar