kedaulatan hukum di rimba peradaban tak bertuan
Kedaulatan pangan, ketahanan pangan, kemandirian pangan masuk
perhatian total pemerintah. Ketika makanan pokok mayoritas anak bangsa adalah
doyan nasi. Kebijakan penguasa adu nyali lawan
tradisi pedagang berketurunan. Komoditas politik nasional terkendala
sekaligus terkendali skala global.
Kapan kata
‘hukum’ mau bunyi. Padahal setiap kata dan atau kalimat tertulis maupun terucap
ada sanksi hukum. Berkenaan dengan adab bernusantara. Salah pilih kata (diksi), urusannya
berlanjut tanpa babak. Terlebih tidak berkenan.
Barangsiapa tahu tapi diam. Layak diduga sengaja menyembunyikan
fakta. Menghambat bahkan menjegal skenario muitipihak. Kinerja karena sengaja buka mulut setiap saat.
Dilirik pun langsung salak menyalak galak. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar