Halaman

Minggu, 07 Agustus 2022

merguru tanpa guru

merguru tanpa guru 

 Sesorang bisa saja langganan terperosok ke lubang yang sama, tiap hari. Karena jalan keluar masuk yang harus dilalui hanya itu. Nilai ekonomis, bukan jalur logistik lokal. Ditambah penduduk bukan pendudung politik partai yang sedang berkuasa. Elit lokal, tokoh adat, tokoh masyarakat kalah vokal berdampak pada praktek pembangunan bertumpu pada kebutuhan dasar masyarakat.

Standar pelayanan minimal, survei kebutuhan nyata sesuai standar layak hidup, rembug desa plus semboyan global. Tetap belum menyentuh skala prioritas. Otoritas politik lokal, dinasti politik, trah baureksa adalah penguasa defacto. 

“lubang berjalan” sejalan pergantian waktu, membuat jalma manungsa arif, bèrbudi bawa leksana (sarat kearifan dan kebijaksanaan). Paham jalan lurus, kendati tidak selalu mulus. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar