Halaman

Jumat, 22 Januari 2021

cakap bercakap-cakap sesuai kecakapan diri

cakap bercakap-cakap sesuai kecakapan diri

 Faktor bawaan bahwa manusia selaku makhluk sosial. Tidak serta merta berlaku sejalan dengan perguliran waktu. Tradisi keluarga, rumah tangga plus pola asah, asih, asuh orang tua menentukan aksi bertetangga, bergaul. Terbaca, lingkungan tempat tinggal memacu memicu daya sosial anak.

 Jangankan seorang anak, orang tua bisa menjadi orang jalanan. Di kawasan perumahan versi KPR-BTN punya cerita. Singkat kata, seseorang disebut ada jika ybs tampak batang hidungnya ada di jalan lingkungan. Soal mau sibuk di halaman depan, pekarangan samping aplagi latar berlakang. Dianggap tidak ada bukti kehadiran, kepedulian lingkungan. Ironis tanpa pemanis. Rutinitas temu warga di jalanan bahas topik hari ini, tipikal, klasik tapi bikin asyik lupa waktu.

 Bentukan lain, seorang warga merasa aktivis peduli jalan lingkungan. Naik sepeda apalagi motor, keliling lingkungan RT sambil bunyikan bel atau klakson. Jika tidak ada respon warga, dianggap tidur atau pura-pura tidak dengar. Modal gawai, sebar status diri masih eksis. Mampir di tempat tongkrongan warga, kirim foto ke WA group. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar