Halaman

Senin, 03 Agustus 2020

gen gemulai pemain politik lokal nusantara


gen gemulai pemain politik lokal nusantara

Dimungkinkan, anak kelahiran di daerah pemilihan, kantong suara, kandang kader tulen atau di wilayah terdapak bencana politik memiliki gen, naluri politik. Mulai menjadi agen politik, generasi perindu takhta sampai bentukan geng motor raja jalanan. Naluri saling libas antar ikatan beda jalur, babat habis lawan politik, tebang pilih sesama kawanan. Menjadi semacam syarat tak tertulis tapi menentukan nasib.

Hukum keseimbangan, kesetaraan politik  teritorial. Ketika jumlah kawanan anggota partai dalam satu koalisi membludak, keteraturan tata sosial labil, goyah. Akhirnya membentuk perseteruan bebas tanpa batas waktu sekaligus permufakatan persekutuan tanpa ikatan moral.

Pilkada serentak menghasilkan kompromi antar kawanan marginal. Episode perang antar geng politik lokal berebut kursi yang sama. Membuat kawanan lain turun gunung atau elit lokal cari panggung di atas punggung partai doyan kursi. Janga ditanya, jika sesama penjinak kursi terjadi aksi “genosida”. Atau terjadi mutasi paham politik satu warna. Terjadi pada parpol lawas yang lebih tua ketimbang NKRI.

Rasanya seolah nusantara terasa menjadi korban aliansi politik. Mungkin bukan dengan negara sesama ASEAN. Sejarah punya riwayat. Ketika keberhasilan, penghasilan kompromi politik, bandar judi politik yang selalu menang. Pihak yang cukup puas gigit jari duduk manis di atas takhta semu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar