SKM dan Korban Perang
Dagang
Memang, agaknya korban utama sebagai
pengguna SKM (susu kental manis, bukan susu kaleng manis), didominiasi anak
balita. Pengetahuan ibu yang tahunya SKM
sebagai pengganti ASI. Menambah deretan efektivitas korban iklan.
Tanpa ada angin, tanpa ada asap,
mendadak ada pihak mengangkat kasus SKM. Pertanyaan awam, mengapa tidak sejak
awal. Mengapa kok tidak doeloe-doeloe didengungkan.
Warung kelontong, warung tempel di
pinggir jalan, SKM tersedia segala merk.
Pemerintah rajin mensosialisasikan
gaya hidup sehat untuk anak-anak, dengan program rakyat sehat bangsa kuat. Vitamin
dalam bentuk tablet, cairan kental beraroma, gencar dipromosikan.
“Korban’ SKM yang balita, tidak bisa
protes. Namun pihak yang melihat peluang menggiurkan akan pangsa pasar. Kalkulasi
ekonomis menentukan kebijakan pemerintah. Apalagi datangnya dari pengusaha
lintas negara.
Akhirnya Indonesia, siap menjadi
tempat penampungan akhir produk asing. Tarif ringan. Tanpa sensor. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar