Halaman

Rabu, 31 Juli 2019

Pasca 17+8+45=70, 2015 Indonesia Merdeka Lagi


Pasca 17+8+45=70, 2015 Indonesia Merdeka Lagi

Bukan tebak buntut lotere zaman Orde Baru. Muncul femomena THR utawa tunjangan hari rabu. Muncul dukun tiban, ahli membaca gejala alam dikaitkan dengan angka manjur. Ujaran orang gila, dianggap sinyal nomor yang akan keluar. Dehemnya pejabat, diartikan dengan waspada. Batuk ringan pejabat diwaspadai dengan was-was.

Perilaku aneh dadakan manusia politik yang sedang blusukan di warung nasi. Dimanipulasi, direkayasa sebagai sumber berita dalam angka, fakta angka. Ketika angka bicara, cari yang mampu mendongkrak wibawa penguasa yang gemar main angka. Khususnya digit di belakang koma. Semisal, jumlah masyarakat kurang beruntung melorot drastis.

Apa arti sebuah angka dari 0 (nol) sampai dengan 9 (sembilan). Gabungan khusus angka ganjil dan atau genap. Menggenapi bilangan. Membuat anak manusia pribumi nusantara kian ganjil, gasal. Dengan angka bisa mengangkat derajat. Bisa menjadikan manusia politik menjadi angkara murka. Angkatan bisa di-angka-kan nejadi loyalis bulat 100% alias 1 (satu).

Angkatan atau matra nusantara beda dengan sang pengayom yang praktiknya menjadi penjaga wibawa penguasa. Rakyat dijadikan tumpuan nasib. Maksud angka, nasib rakyat selalu jadi tumpuan, injakan agar tampak mandiri, berdaulat, berketahanan. Tapi, angka punya maksud, niat dan target politis terukur. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar