kawanan parpolis
nusantara, pemain nasional SIM zonasi lokal
Bukan
begitu maksud tindakan berolah kata. Mengoplos aneka kejadian dalam bentuk satu
laporan ringkas, singkat dan bernas. Aneka buah lokal tersaji dalam satu menu. Bermacam
sayur hijau mentah, diramu layak santap.
Ketika buah
lokal menjadi andalan ekspor. Ada saja kendala di negara penerima. Padahal buah
impor bebas melenggang masuk berjejal di pasar tradisional. Tanpa sengketa diplomatik
atau insiden illegal fishing di laut bebas. Bebas konflik di tapal batas
negara. Pasal tahu sama tahu.
Beda atau
lain pasal. Ketika petugas partai klas nasional laga tandang ke pentas dunia. Apa
yang terjadi. Khalayak dunia masih ingat betapa lelang otak manusia dan atau
orang Indonesia. Hasilnya jauh di atas prakiraan, asumsi politis panitia lelang.
Jadi,
musuh nyata rakyat Indonesia adalah pihak yang “mempertahankan” status kurang
beruntung. Untuk menghasilkan bangunan dibutuhkan pengorbanan tenaga tukang
bangunan. Mengorbankan harga diri dan
martabat bangsa demi sebutan pahlawan devisa.
Akar rumput
sudah terbiasa menjadi “sasaran tembak” penguasa, jam terbang seumur-umur dijadikan
karung tinju hidup-hidup. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar