Halaman

Jumat, 02 Maret 2018

perekayasa survei, skenario, dan setting politik tanpa batas




perekayasa survei, skenario, dan setting politik tanpa batas

Kata sang ahli di bidang garapnya, bahwa film sangat ditentukan oleh penulisan skenarionya. Ukurannya sederhana, yaitu mampu mengaduk-aduk emosi, enerji penonton. Bahkan siapa yang jadi bintang, seolah bisa diabaikan. Seperti kompetisi sepak bola tarkam (antar kampong) yang melahirkan pemain berbakat.

Namanya pemodal, ingin filmya laris dengan biaya yang miring. Utamakan alur cerita atau modal nama besar pemainnya.

Film yang sepertinya biasa-biasa saja, tak spektakuler, bisa diluar dugaan pengamat. Sebaliknya, film dengan biaya ekonomi tinggi, balikan modalnya tak seimbang. Nyaris merugi.

Jadi, hasil tayang film yang puluhan atau ratusan menit, merupakan hasil kerja ribuan menit. Bahkan dalam hitungan tahun bisa jutaan menit.

Yang jelas, jangan dihubung-hubungkan dengan drama politik Nusantara. Katakan novel politik. Rakyat yang menggunakan hak pilihnya di bilik suara, hanya butuh waktu beberapa menit, namun menentukan nasibnya lima tahun ke depan.

Pemain politik yang akan tampil di panggung politik lima tahun, sudah jelas apa, siapa dan bagaimannya. Pemain lama tak akan kapok, karena ada batas waktu tampil. Pemain baru akan matian-matian adu akting.

Piala Citra atau yang lain sebagai bukti sebuah film memang laku, layak dan laik tayang. Pemain politik memang wajib berbejal citra diri, pesona diri agar bisa main politik dengan berbagai adegan,  selama lima tahun. Bukan sebagai figuran.

Acara di panggung hiburan media TV yang berbasis settingan terdapat juga di panggung politik. Secara awam, melihat tampilan fisik, gaya bicara, olah ucap, cuap, ujar dan tindak mental maupun bahasa tubuh para kader terbaik partai - sampai kepala negara -  sudah bisa ditebak kadar kualitasnya.

Keprihatinan rakyat, apakah masih ada pihak yang menggunakan skenario asing. Karena merasa lebih yakin dan sreg, begiutlah. Namanya politik. Sepak bola saja, demi wibawa negara, bisa menggunakan pemain hasil naturalisasi. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar