Halaman

Rabu, 16 November 2016

dikotomi ideologi lima tahunan, merebut kekuasaan vs membina kader



dikotomi ideologi lima tahunan, merebut kekuasaan vs membina kader

Memang salah, kalau merebut kekuasaan secara konstitusional lewat jalur politik, bertolak belakang dengan ikhtiar partai politik membina anggota atau membibit kadernya. Hukum keseimbangan, pasal harmonis terbukti bahwa merebut kekuasaan berbanding lurus dengan membina kader.

Merebut jabatan presiden, disyaratkan merebut jumlah suara wakil rakyat di DPR dalam persen atau jumlah tertentu, baru bisa ikut pemilihan presiden. Sejak presiden dipilih langsung oleh rakyat yang menggunakan hak pilihnya, tahun 2014, banyak kejadian atau tepatnya tragedi politik.

Mulai penentuan dan penetapan siapa jadi kandidat calon wakil rakyat yang ikut pemilu legislatif, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi maupun pusat, konflik internal di tubuh partai sudah biasa. Menetapkan nomer urut bagi bakal calon pun, bukan persoalan mudah. Walau pengalaman ikut pesta demokrasi.

Puncak, klimaks tragedi politik ketika Joko Widodo hanya sebagai petugas partai mampu disumpah jadi presiden RI ke-7. Kalau ditarik mundur, banyak Pekerjaan Rumah bangsa menanti. Siapa yang jadi pembantu presiden dari komplotan partai pendukung Jokowi_JK, berujung dengan perombakan kabinet (kapan) kerja. Ada menteri dengan modal nama baik orang tuanya, adem ayem tata tentrem. Bahkan jadi menteri koordinator.

Aroma irama syahwat politik Nusantara dipercantik dengan hasil kinerja KPK. Tahun pertama, sekjen partai nasdem sudah jadi korban. Selanjutnya sudah jadi pemberitaan liar berbagai media massa, medsos, media daring atau bentuk tampilan dan tayangan lainnya.

Entah mengacu atau mengaca pada apa dan siapa, masih ada yang tega mendirikan partai politik. Yang sudah eksis, berkibar dan rekam jejaknya di atas syarat administrasi saja kapiran, keteteran merekrut anggotanya. Pakai pola comot sana-sini.

Kita tidak tahu dan memang tidak mau tahu, jika presiden baru AS yang minim pengalaman politik tetapi karena uang dan dukungan pihak tertentu, siap disumpah. [HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar