wacana
politik vs wacana rakyat
Selasa, 28/08/2007 08:42
wacana politik vs wacana rakyat
tidak semua babakan kehidupan bisa dipelintir apalagi
dipolitisir.
tidak semua kejadian patut ditayangkan sebagai ajang
gengsi percaturan politik tingkat nasional.
tidak semua peristiwa menjadikan kita semangkin
merana, atau semangkin waspada, siapa mencurigai siapa.
namun kita jangan lupa, tumpukan sampah yamg kita
hasilkan bisa menimbun dan mengubur kita tegak hidup-hidup.
terkadang kita menghirup dimensi banci.
mungkin dimensi itu sebagai titik temu berbagai
kebutuhan dan kepentingan semua oknum manusia pribumi nusantara.
ada yang merasa serba salah.
ada yang baru mengetahui belangnya.
ada yang baru sadar duduk perkaranya.
ada yang meratapi diri betapa indahnya kehidupan.
ada yang tanpa sadar mengutuk masa depannya.
celaka tanpa bisa disangka, ternyata kita berada di
timbunan barisan, kerumunan orang antri beli minyak tanah.
bayangkan kalau minyak tanah itu dibagi gratis,
bisa duapuluh empat jam nonstop antrian semangkin membludak. berdiri termanggu
di antara antrian itu wakil rakyat, politisi kambuhan, kader pemenangan dan
pensuksesan pilkada daerah tertinggal, kuli tinta,
............................................... semua membentuk barisan sakit
hati, antri menunggu giliran digilir merasakan sama rasa (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar