Halaman

Minggu, 07 Juni 2015

model revolusi mental para presiden RI

Model revolusi mental para presiden ri

Bukannya penulis mencoba menyandingkan maupun membandingkan model revolusi mental yang telah dipraktekkan oleh presiden kita. Khususnya yang masih sempat berkontribusi “ing ngarso sung tulodo” pasca tidak menyandang amanah sebagai kepala negara.

Bacharuddin Jusuf Habibie. Rekam jejak beliau sudah diketahui rakyat indonesia, walau dibesarkan di era rezim Orde Baru. Sosok yang secara tak langsung menyuratkan dan menyiratkan perannya sebagai kepala keluarga, sebagai suami dan sebagai ayah. Daya juang ipteknya memang layak mengudara, mengangkasa, membubung ke langit. Kelebihannya a.l miskin bicara.

Megawati Soekarnoputri. Tak ada data dan informasi resmi atas rekam jejak yang dirilis oleh pihak yang berwenang atau yang berwajib atas anak bangsa ini. Ybs kental dengan falsafah dan slogan Jawa “mikul duwur mendem jero”. Khususnya, jika kelamaan tidak ada orang memujinya, maka ybs tanpa diminta, tanpa merasa malu, segan, dan enggan akan menyanjung dirinya sendiri. Ybs ahli merasa bisa, bukan bisa merasa.


Susilo Bambang Yudhoyono. Taktik dan strategi militernya membuat bandar politik yang digantinya mati obor. Bahkan selama 2 (dua) periode tidak membuat politisi sipil berbenah diri, mempersiapkan diri menghadapi pesta demokrasi berikutnya. Pasca SBY, semakin membuktikan maraknya kawanan parpolis kambuhan, karbitan, kader jenggot, kutu loncat, ambisi pribadi, ideologi Rupiah. [Haen]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar