judul sarat maksudan, narasi menambal kewajiban
Ide menulis muncul kapan saja, dimana saja. Terasa berulang, menggerakkan kalbu, menyengat, uji liwat perenungan. Temukan kemungkinan paling pahit. Bebas berangan-angan. Judul bak niat bulat, sudah setengah jalan, separuh hasil. Rencana berikutnya, cari model kalimat plus pilihan kata (diksi).
Tidak melanggar apalagi menyalip etika menulis. Memfokuskan, memperdalam, mengkayakan produk olah kata lawas. Periode yang sama, minimal setahun yang lalu. Terapkan dalil banding-sanding -tanding dengan karya tulis senasib sepemahaman. Jika dirasa agak “mengganggu” otentitas, originalitas kata hati. Mengoplos, mengkanibal, mendaur ulang, memformat ulang olah kata sendiri.
Jam terbang, makan asam garam maupun pernah memproduk karya tulis, artikel atau sebutan berbobot akademis, berkadar jurnalis atau ikhwal sebangsa. Tidak ada korelasi setiap produk olah kata, menjadi primadona. Ngetop sutop-topan. Mengisi sisi-sisi isi atau narasi yang butuh beda. Tantangan nyata di depan mata. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar