Halaman

Sabtu, 08 Januari 2022

belum bernama sudah berkursi

 belum bernama sudah berkursi

 Buka ingatan lama, rekam jejak lawas khususnya pada ikhwal “INDONESIA–ku, belum meminang sudah menimang”. Date modified personal laptop 7/15/2018 2:06 PM. Spekulan politik memang wajib bernyali jauh di atas rata-rata kriminal jalanan. Mengandalkan pakta integritas versi modus mégatéga, belum menggigit galak salakan. Malah jadi slilit. Kursi yang sama, diincar semua pihak yang merasa paling berhak.

 Spekulasi bakal calon layak laga 2024 berdasarkan popularitas, elekatabilitas, krédibiitas. Antara fakta dengan pengkabaran adu nyali. Analisa pengganda plus penebar dan penabur berita adu taktik strategi jitu mengendalikan kesempatan. Opolosan, kanibal, daur ulang sampah berita menjadi layak saji. Media massa arus utama sampai arus pendek, berebut peminat penikmat sensasi tanpa basa-basi. Rumus matematis tidak berlaku. Kalkulasi politik lebih menentukan bentuk kebenaran.

 Organisasi kemasyarakatan (ormas) tidak canggung, tidak tanggung-tanggung adu otot berebut lahan parkir. Hukum jalanan berlaku di tempat. Terlebih bentukan parpol milik keluarga mengatasnamakan rakyat tapak tanah. Bencana politik atau sebutan semaksud, sudah mencapai klimaks. Ironis binti miris, meski kadar di ambang aman, masyarakat justru merasa makin tidak aman. Anti kemapanan, daya kritis, beda pilihan warna dikategorikan sebagai tindak kriminal. Sesuai jabaran undang-undang atau kodifikasi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar