Halaman

Senin, 08 Oktober 2018

sigap Ibu Pertiwi simak status bencana politik


sigap Ibu Pertiwi simak status bencana politik

NKRI harga mati kawan. Kelompok kriminal bersenjata, yang ingin berdaulat, jelas bukan makar.  Gerakan senyap berpola séparatis, sempalan partai politik bukan masalah. Peta politik menujukkan adanya pengkaplingan berbasis penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan.

Beda dengan struktur teritorial tentara dan polisi. Maka dari itu, militer mempunyai daya pantau atas perilaku politisi sipil. Pergerakan politik sejalan dengan tingkat kerawanan bangsa dan negara.

Keadaan persoalan bangsa dan negara, atau konstélasi politik, menyebabkan anak bangsa pribumi semakin bias dalam memaknai arti sebuah persatuan, kesatuan dan kedaulatan. Sistem politik yang beredar luas di masyarakat, bak menawarkan obat serba guna, aneka manfaat.

Kendati rakyat di mana pun tempat tinggalnya, mampu mencerna dan mengunyah asupan menu politik. Masalahnya, aneka ujaran berbasis kebencian, kebodohan, kebohongan dipelihara oleh negara. Beban hidup dan beban mati yang ditanggung rakyat, melebihi kapasitas komunitas.

Bisa-bisa, rakyat pemegang hak pilih di suatu dapil, tenyata tidak sewarna dengan harapan penguasa. Secara administrasi bisa lenyap dari peta bumi. Masuk jajaran wilayah tak dikehendaki. Menguntungkan pihak lawan. penguasa harus pandai-pandai berminyak air.

Bersyukur jika rakyat tahu saja vs tahu banget akan dalil hak pemilih. Mempunyai KTP-elektronik bukan jaminan hak politik terjamin. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar