Halaman

Senin, 11 September 2017

meringankan tubuh vs meringankan perkara



meringankan tubuh vs meringankan perkara


Guyon politik, bisakah kita mendatangi suatu tempat untuk dua tujuan yang berbeda tapi nyaris serupa. Bukan jawaban yang kita perlukan. Namun ada apa dengan Nusantara saat ini.

Tidak ada yang salah dengan Indonesia. Walau garam dapur keluarga, bawang merah plus bawang putih harus didatangkan dari negara lain.

Apalagi gigi manusia politik masih utuh dan siap gigit segala lawan politik. Tidak mengenal kata peremajaan gigi. Malah anak bangsa menambah jumlah mulut politik, dengan mendirikan sebuah partai politik. Mendirikan partai politik tanpa landasan ideologi memang ciri khas karakter dan watak dasar manusia dan/atau orang Indonesia.

Tak terbayang betapa sebuah partai politik yang merupakan sisi lain dari aksi nyata korporasi penabur dan penebar fitnah dunia, gosip nafas setan, ahli pengganda sekaligus memanipulasi berita, perekayasa indormasi yang seolah hidupnya di atas angin.

Sebuah partai politi yang tampak loyal, taat, patuh mendukung pemerintah atau penguasa, sejatinya tidak sekedar sebagai pemain ganda. Tetapi malah mahir memperkeruh suasana, menciptakan konflik di atas konflik. Dengan tindak tutur memanfaatkan corongnya, tanpa sungkan jual duka bangsa. Inilah yang menjadi daya tarik investor politik dari negara paling bersahabat.

Tak salah jika politik menjadi agama baru. Tidak sekedar berhala. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar