meringankan tubuh vs meringankan perkara
Guyon politik, bisakah
kita mendatangi suatu tempat untuk dua tujuan yang berbeda tapi nyaris serupa. Bukan
jawaban yang kita perlukan. Namun ada apa dengan Nusantara saat ini.
Tidak ada yang salah
dengan Indonesia. Walau garam dapur keluarga, bawang merah plus bawang putih
harus didatangkan dari negara lain.
Apalagi gigi manusia
politik masih utuh dan siap gigit segala lawan politik. Tidak mengenal kata
peremajaan gigi. Malah anak bangsa menambah jumlah mulut politik, dengan
mendirikan sebuah partai politik. Mendirikan partai politik tanpa landasan ideologi
memang ciri khas karakter dan watak dasar manusia dan/atau orang Indonesia.
Tak terbayang betapa
sebuah partai politik yang merupakan sisi lain dari aksi nyata korporasi
penabur dan penebar fitnah dunia, gosip nafas setan, ahli pengganda sekaligus memanipulasi
berita, perekayasa indormasi yang seolah hidupnya di atas angin.
Sebuah partai politi
yang tampak loyal, taat, patuh mendukung pemerintah atau penguasa, sejatinya
tidak sekedar sebagai pemain ganda. Tetapi malah mahir memperkeruh suasana,
menciptakan konflik di atas konflik. Dengan tindak tutur memanfaatkan
corongnya, tanpa sungkan jual duka bangsa. Inilah yang menjadi daya tarik investor
politik dari negara paling bersahabat.
Tak salah jika politik
menjadi agama baru. Tidak sekedar berhala. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar