Halaman

Sabtu, 04 Februari 2017

gagasan menulis (lagi) muncul setelah menulis



gagasan menulis (lagi) muncul setelah menulis

Ternyata ada perbedaan yang kuat antar keahlian berbicara dengan keahlian menulis. Pengajar, misal dosen, bahkan yang sudah bergelar guru besar, disinyalir kurang produktif dalam membuat karya tulis. Khususnya yang bisa ditayangkan di jurnal ilmiah internasional.

Walau tidak mewakili, ada yang ahli menulis tetapi dalam pergaulan ybs pendiam. Tidak salah. Ybs sedang merekam apa saja yang dilihat, didengar. Bagi yang bisa menulis, radar hatinya sangat membantu dalam menerima sinyal kehidupan. Memang, diawali dengan niat menulis, tetapi kosongkan diri dari mau menulis apa.

Biarkan kekosongan itu. Ibarat seorang ibu mau belanja untuk menu hari ini, tetapi tidak tahu mau masak apa. Di pasar, masih bingung apa yang mau dibeli. Proses waktu, ada saja yang membisikan. Ketika temu tetangga, omong punya oming, terbesit ide ingin masak sesuatu. Diuji dengan mencari bahan baku. Selama pencaharian, kemungkinan bisa muncul alternatif lain. Terus diolah. Terkadang hasilnya, biasa-biasa saja. Tetapi telah meliwati perjuangan yang tidak biasa. Sang ibu akan puas dengan hasil olahan menu hari ini. Karena proses hati ikut bicara.

Terkadang celotehan, gurauan anak sekolah yang sedang lewat depan rumah, bisa jadi sumber inspirasi. Seperti dikatakan di atas, menjadi pendengar yang baik, bermanfaat telinga mensortir masukan yang menggelitik., berarti

Jika kita sudah menangkap sinyal kehidupan, atau radar hati kita sudah bergetar, pertanda ada sesuatu yang layak bisa kita olah. Sebagai tema, judul, atau pokok tulisan. Jangan tergesa menulis, kita uji dan olah dalam hati. Agar lebih menggigit, bisa kita buka kamus untuk mencari makna kata atau lema sebgai fokus tulisan. Kalau menyangkut nilai religi, kita simak terjemahan Al-Qur’an maupun dan Sunnah Rasul.

Mantapkan judul. Mulailah menulis. Alenia pertama bisa jadi isi utama tulisan. Harus mati-matian olah kata agar menarik dan dapat disimpulkan. Alenia berikutnya sebagai pendukung atau memperlancar isi tulisan.

Perlu diketahui, isi tulisan tidak harus menjawab atau menjelaskan judul. Justru apa yang kita tulis, dengan beraneka versi yang kadungannya akan menjawab judul.

Secara baku, kalau mau pakai alenia penutup, sebagai kesimpulan. Disinilah letak manfaat alenia terakhir. Bisa sebagai gagasan baru untuk bahan baku tulisan berikutnya. Semua bisa diraih dengan ratusan kali menulis secara menerus. Apapun tema, judul dan pokok tulisan. Acap terjadi judul bisa kita perbaiki sambil menulis. Judul sebagai penentu ketertarikan calon pembaca .[HaeN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar