KESEIMBANGAN POLITIK
DAN EKONOMI (1)
Kamis, 25/03/2004 09:24
KESEIMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI
Menurut daya takar
dan kadar nalar para pakar Indonesia memang ada hubungan biologis antara
politik dengan ekonomi, bukan pada mana yang terlebih dahulu. Sedangkan faham
rakyat awam, sebatas urusan dapur, hanya merasakan adanya perkawinan silang
antara politik-ekonomi yang malah melahirkan kemiskinan atau semangkin
merosotnya daya beli. Rakyat Indonesia dalam konteks kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasyarakat diibaratkan bak pohon yang berperan sebagai
akarnya. Perjuangannya tak akan pernah nampak?, karena posisinya selalu berada
di dalam tanah.
Para penyelenggara
negara, sebagai batang sampai daun, tak merasa dihidupi oleh rakyat. Mereka
lebih menonjol keberadaannya dan sering menyetir akar agar pasokan dan
kontribusinya konsisten. Walau revolusi belum selesai atau reformasi telah
kebablasan atau kehabisan energi rakyat tetap di tempat, dan haknya adalah
tidak ada hak secuilpun.
Ketika rakyat
menggeliat bak cacing kepanasan, bumi gonjang-ganjing. Wakil rakyat, yang
mentas bukan dari bawah tanah?, begitu melihat silaunya matahari bisa berubah
180 derajat. Idealisme bisa berubah warna. Kejujuran akan berubah ketika
memasuki bilangan adil dan makmur. Hati nurani menjadi lentur dan luntur ketika
berurusan dengan masa pengabdian. (hn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar