Halaman

Kamis, 14 Mei 2015

keseimbangan politik dan ekonomi

KESEIMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI (1)
Beranda » Berita » Opini
Kamis, 25/03/2004 09:24

KESEIMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI

Menurut daya takar dan kadar nalar para pakar Indonesia memang ada hubungan biologis antara politik dengan ekonomi, bukan pada mana yang terlebih dahulu. Sedangkan faham rakyat awam, sebatas urusan dapur, hanya merasakan adanya perkawinan silang antara politik-ekonomi yang malah melahirkan kemiskinan atau semangkin merosotnya daya beli. Rakyat Indonesia dalam konteks kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat diibaratkan bak pohon yang berperan sebagai akarnya. Perjuangannya tak akan pernah nampak?, karena posisinya selalu berada di dalam tanah.

Para penyelenggara negara, sebagai batang sampai daun, tak merasa dihidupi oleh rakyat. Mereka lebih menonjol keberadaannya dan sering menyetir akar agar pasokan dan kontribusinya konsisten. Walau revolusi belum selesai atau reformasi telah kebablasan atau kehabisan energi rakyat tetap di tempat, dan haknya adalah tidak ada hak secuilpun.


Ketika rakyat menggeliat bak cacing kepanasan, bumi gonjang-ganjing. Wakil rakyat, yang mentas bukan dari bawah tanah?, begitu melihat silaunya matahari bisa berubah 180 derajat. Idealisme bisa berubah warna. Kejujuran akan berubah ketika memasuki bilangan adil dan makmur. Hati nurani menjadi lentur dan luntur ketika berurusan dengan masa pengabdian. (hn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar