Ajaran Bung Karno
yang tidak diketahui
apalagi dipraktikkan
oleh putri sulungnya
Bung Karno pernah mengatakan sebagai berikut :
“Jadikan
deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada
batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas
segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa”.
Ironis,
putri sulung Proklamator/Presiden pertama RI, hanya membanggakan nama besar
bapaknya. Digemakan sebagai founding father yang memproklamirkan dasar negara
yaitu Pancasila.
Ironis,
putri sulung bung Karno yang merasa cantik dan cerdas, tanpa diminta selalu
membanggakan dirinya sebagai anak presiden yang jadi presiden (1999-2004 jadi
wapres dan presiden).
Ironis,
putri sulung Soekarno di pilpres 2004 dan 2009 dengan penuh gaya maju jadi
capres. Ternyata, nyatanya rakyat sudah cerdas menentukan pilihan. ‘Sing arep
milih, malah molah-malih. Sing wis malih, malah ora milih-mlih’.
Ironis,
putri sulung penguasa tunggal Orde Lama, di Pesta Demokrasi, menadadak tahu
diri, menjadi bandar politik menyuruh kurir politik maju ikut pilpres. Usahanya
berhasil dan merasa dirinya jadi penentu nasib presiden.
Ironis,
putri sulung Soekarno dan Fatmawati, 2015, mendaulat dirinya menjadi presiden
seumur hidup pdip. Menjadikan pdip sebagai perusahaan politik keluarga. Anaknya
dijadikan pembantu presiden, masuk jajaran kabinet kerja, sebagai balas jasa
dari Jokowi. [HaeN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar