Halaman

Senin, 24 Februari 2014

Hormati Juga Calon Pahlawan

Wajar, penerapan nama Pahlawan Nasional Usman dan Harun untuk kapal perang KRI Usman Harun, menimbulkan rasa kontra dari negara tetangga Singapura. Singapura saat kejadian sebagai boneka atau antek Inggris, menganggap Usman dan Harus sebagai teroris.

17 Oktober 1968, keduanya dikeluarkan dari sel tahanan dengan tangan terborgol, dua prajurit itu dibawa ke tiang gantungan. Tepat pukul 06:00 waktu setempat, keduanya tewas di tiang gantungan Singapura yang saat itu masih menjadi bagian negeri jiran.

Ironis, entah sejak kapan Indonesia ke Malaysia dan Singapura bukan mengirim prajurit, tetapi mengirim TKW. Malaysia dengan senang hati mengirim teroris ke Indonesia. Nasib baik, TKW bisa kirim dolar ke suami atau keluarganya di tanah air. Nasib apes, TKW pulang nama dan didaulat sebagai Pahlawan Devisa.


Apakah dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura kita akan memperbanyak Pahlawan Devisa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar