Halaman

Jumat, 21 Februari 2014

BUDAK TEKNOLOGI vs TEKNOLOGI BUDAK

Beranda » Berita » Opini
Jumat, 30/11/2007 07:43

BUDAK TEKNOLOGI vs TEKNOLOGI BUDAK

Daripada kita manusia Indonesia, semenjak Sumpah Amukti Palapa Mahapatih Gadjah Mada sampai diluncurkannya Satelit Palapa, perkembangan kemajuan teknologi menanjak tajam dan berlonjak-lonjak kegirangan. Jangan lupa, kita hanya sebatas sebagai pengguna dan pemanfaat akhir. Kita mampu membeli, tidak jauh dari mampu untuk merawat.

Contoh, larangan terbang dari berbagai maskapai penerbangan RI oleh UE ke Eropa sebagai bukti sederhana. Atau kita kewatir kejatuhan serpihan badan pesawat terbang. Kita bisa bangga, angkutan Bajaj jumlahnya bukan menurun malah bertambah, walau sudah tidak ada impor lagi. Industri pesawat terbang Nusantara entah bagaimana nasibnya. Belum lagi kita termasuk pembeli telpon genggam terbanyak sedunia, apalagi dibanding populasi total poenduduk. Coba bayangkan, kata Pak Harto, nanti Pemilu 2009 daripada bangsa ini silahkan beli HP bekas. Biaya pemilu bisa ditekan habis, sisanya masuk kantong bolong. Mulai anak TK/SD sudah pakai HP. PSK (pedagang sayur keliling) tak mau ketinggalan, menerima order. TKI dan atau TKW yang kita daulat sebagai Pahlawan Tanpa Devisa, berangkatnya sudah berhutang, pulangnya dipalak. Di negeri majikan tenaga terkuras. Hayo kurang apa mereka.

Bangsa ini koq tidak bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka, tetapi kita malah bangga membantu kemajua bangsa lain dengan otot dan tenaga. Seolah dunia tanpa batas wilayah dan waktu. Kejadian di negara bisa kita saksikan langsung via media eletronika. Kejadian di negeri sendiri, mulai orang hilang sampai koruptor kabur tak bisa kita ketahui. Budaya asing yang menggiurkan masuk melalui berbagai tayangan dan media. Makanya, terlebih kemacetan lalulintas di negara Batavia membuktikan kita sebagai budak teknologi, mulai dari ekonomi sampai politik terjajah siang malam. Daripada memikirkan dosa saya, kata Pak Harto, lebih baik kembali ke jalan yang benar, benar-benar jalan sesuai asas tunggal yang saya unggulkan (hn).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar