raihan harga sebentuk kursi kekuasaan
Jakarta - Partai politik sebagai instrumen demokrasi
gagal dalam membangun keadaban publik. Pasalnya, selama ini yang dikerjakan
parpol hanya terkait hal-hal administratif-prosedural untuk meraih kekuasaan,
padahal parpol merupakan aktor utama politik yang menentukan keadaban politik
Indonesia.
"Partai politik hanya mengabdi pada dimensi
pragmatis di mana dia hanya mengurusi bagaimana meraih kekuasaan dengan mengikuti prosedur-prosedur yang telah diatur.
Hal ini tidak sesuai dengan makna substansial dari pembentukan
parpol," ujar peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia
(Formappi), Lucius Karus, Selasa (12/9).
Alinea pertama dan alinea kedua, cuplikan dari:
Halalkan Segala Cara, Parpol Hanya Utamakan Kemenangan
Rabu, 13 September 2017
| 18:28 WIB
Oleh : Yustinus Paat / AO
(Sumber: https://www.beritasatu.com/news/452401/halalkan-segala-cara-parpol-hanya-utamakan-kemenangan).
Lanjut ke alinea akhir, tersurat:
Hampir senada dengan Haryadi, pakar komunikasi politik
Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, praktik politik identitas
sulit dihilangkan pasca-Pemilu 2014. "Politik identitas masih akan
digunakan karena pascapemilu tersebut, kita memang belum bisa pulih secara
kedewasaan berpolitik," katanya, Selasa (12/9).
Hendri memaparkan, setidaknya ada
dua alasan mengapa praktik politik identitas masih akan terlihat. Pertama, dampak dari Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kedua, eksistensi relawan yang terus dijaga oleh pemerintah.
Menurutnya, keberadaan relawan
otomatis membuat kubu, yaitu pendukung dan non-pendukung. Akibatnya, politik
identitas kembali terjadi dengan ditambah bantuan teknologi seperti penyebaran
melalui media sosial. “Akan semakin terkotak-kotak,” katanya.
. . . . . . . .
Narasi di atas, melihat status Rabu,
13 September 2017 | 18:28 WIB. Lebih dari 5 (lima)
tahun yang lalu. Jangan bandingkan dengan kondisi sekarang. Tiap tahun
mengalami peningkatan berkemajuan. Perbedaan menjadi komponen utama dinamika nusantara.
Penyakit politik hingga bencana politik,
terdeteksi oleh negara tetangga. Tidak perlu pakai ilmu terawang, nujum politik
sudah kebaca babak selanjutnya. Pihak mana saja yang akan tetap tegak pada babak akhir. Tepuk tangan terakhir. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar