Halaman

Minggu, 09 Juli 2017

manfaat jalan kaki cepat 3 waktu



manfaat jalan kaki cepat 3 waktu
 
Olah raga memang belum menjadi kebutuhan pokok manusia. Kendati ada beberapa pihak atau individu sudah merasakan manfaat olah raga atau aktivitas fisik sebagai kunci pokok segala kesehatan.

Wajar kalau masyarakat berasumsi apa yang dinamakan olah raga itu dilakukan di tempat tertentu, ada instruktur. Bahkan harus memakai seragam atau baju sesuai cabang olah raga (cabor). Belum tetek bengek, atribut, asesoris, pernik-pernik lainnya.

Bagi ibu rumah tangga yang kesehariannya sibuk mondar-mandir di dapur apakah masuk kategori olah raga ringan? Ditambah jalan ke warung, ke depan rumah beli sayut dari pedagang, atau acara kunjungan ke tetangga.

Jalan kaki yang didaulat sebagai olah raga yang murah meriah, bahkan cocok bagi rakyat kebanyakan. Apa yang dijadikan tolok ukur manfaat jalan kaki. Apakah lamanya, rutinitas, jarak tempuh, kecepatan atau waktu pelaksanaan.

Memang tidak dikenal jalan kaki cepat jarak 100 mt yang juaranya bisa bernasib seperti  sprinter lari 100 mt. Atau jalan cepat marathon. Jalan cepat sebagai cabor yang dipertandingkan di event internasional.

Kembali ke niat awal menulis olah kata ini.

Olah raga, bukan sekedar raga, fisik, jasmani yang diolah. Nafas yang utama diajak sebagai kawan utama. Olah nafas bahkan sebagai cabor yang untuk segala umur. Bisa dilakukan di mana saja, kapan saja. Bebas waktu dan tempat.

Pertama. Jalan kaki cepat di pagi hari. Saat fajar berkibar. Ditandai suara kicau burung, kokok ayam jantan. Udara segar menyegarkan. Sudah banyak anak manusia mulai beraktivitas untuk mengawali kehidupan hari ini. Dilakukan bakda sholat subuh.

Tentu yang masih sibuk kerja, sulit untuk olah raga jalan kaki cepat di pagi hari. Masih ada yang menyempatkan diri, sebagai modal kerja sehari. Menghimpun oksigen segar ke paru-paru. Menguras udara kotor atau pengab malam yang mengendap. Memperbarui kandungan dan komposisi udara di dalam tubuh.

Mengapa harus jalan cepat? Seberapa standar kecepatan minimal yang menghasilkan manfaat nyata, terukur. Logikanya, kalori yang dibutuhkan untuk jalan cepat tentu beda dengan yang jalan santai.

Manfaat jalan cepat di pagi hari lebih dimaknai sesuai asas kesehatan, pasal media.

Kedua. Jalan kaki cepat di siang hari. Jelang matahari di atas kepala, nyaris tegak lurus di atas bumi tempat kita berpijak, selain terjadi geothermal. Ada uap panas bumi yang dapat mempengaruhi burung terbang.

Hadist Rasulullah saw menegaskan, jika waktu dzuhur tiba dan matahari tepat di atas kepala. Maka untuk tegakkan sholat dzuhur tunggu matahari sudah bergeser. Karena panas yang ada adalah uap api neraka. Salah satu hadist dimaksud antara lain :

Abu Sa’id berkata, “Rasulullah bersabda’ ‘Shalat zuhurlah pada waktu panas sudah reda. Karena, sesungguhnya panas yang sangat terik itu dari uap neraka Jahannam.”’ (Hadist shahih Imam Bukhari)

Selama jalan kaki cepat disyaratkan mulut tetap terkatup, tertutup. Artinya nafas jangan melalui mulut, boros energi. Optimalkan fungsi hidung. Pakai masker sesuai kebutuhan dan kondisi polusi. Setiap langkah usahakan kaki diangkat, bukan diseret.

Menambah daya tahan tubuh dengan diterpa panas siang. Olah nafas berirama denga gerak kaki dan tangan.

Ketiga. Jalan kaki sore diyakini meredakan emosi, sejalan dengan senja. Matahari dikatakan masuk keperaduannya. Bumi siap sambut waktu malam hari. Jalan sore identik jelang waktu sholat azhar atau sesudahnya.

Gravitasi bumi kembali normal atau paling tidak panas bumi sudah meredup. Jiwa juga ikut tenang, normal, bebas berangsur dari gejolak petarungan hidup sehari.

Waktu sore sebagai saat membangun ulang suasana hati atau mental yang positif, yang mungkin terkuras saat kerja atau aktivitas lainnya.

Jangan lupa dengan kesakralan waktu maghrib. Dari berbagai ulasan diyakini kalau sesuai dengan pergerakan matahari yang mulai terbenam, spektrum langit berubah merah. Pertanda spektrum warna langit yang merah ini beresonansi dengan frekuensi setan dan sekutunya? Hal ini menjelaskan mengapa saat Maghrib setan, iblis, jin mencapai kondisi konsolidasi terkuat mereka. Saat langit memerah komunitas iblis – sejak  zaman nabi Adam a.s – turun  gunung berkeliaran di muka bumi yang mungkin melebihi umat manusia.

Bakda isya’, siapa duga kita merasa ada kelainan fungsi anggota tubub. Siapa sangka kita merasa ada penyimpangan tugas, fungsi dan wewenang anggota tubuh. Atau  semacam  sinyal bahwa porsi jalan kaki hari ini belum terpenuhi. Tak ada salahnya jalan kaki cepat malam hari. Ambil lokasi di sekitar tempat tinggal.

Bersyukur, anak saya nomor dua memberi alat hitung digital jumlah langkah atau stepathlon. Bukan untuk patokan sehari minimal berapa ribu langkah. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar