cupet lelakon margo kakèhan pangkon
Kembali ke hukum berbanding lurus.
Barangsiapa karena panggilan Ibu Pertiwi menjadikannya jauh dari rakyat, akan berbanding
lurus dengan semakin rontoknya sila-sila dasar negara. Masuk ke transisi dengan dunia luar. Pasti rentan, riskan, rawan dengan sentuhan
asing. Efek transplantasi ideologi global lewat jalur parpol.
Berkemajuan nusantara tidak sesuai
cita-cita Ibu Pertiwi. Padahal Ibu Pertiwi tidak mengharapkan balasan. Walau sekedar
ucapan terima kasih, tanda rasa syukur. Aksi
teatrikal kawan partai, politisi sipil nusantara, kehilangan panggung vs
kelebihan pemain.
Panggung humor politik nusantara. Sejarah
perpolitikkan nusantara tak akan lepas dari pengaruh dan periwayatan silsilah
bentukan organisasi kemasyarakatan dan partai politik sebelum Proklamasi 17
Agustus 1945. Semangat dan jiwa merdeka dengan satu tujuan. Soal nanti siapa
menjadi apa, tak mereka pikirkan. Apalagi ambisi, pamrih siapa akan dapat apa.
Jauh. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar