Halaman

Jumat, 07 Agustus 2020

wujudan negara nusantara aneka multi


wujudan negara nusantara aneka multi

Paling seru tanpa menderu-deru tapi seolah tak berkesudahan plus penyebab aneka multi. Sebut saja pakai bahasa awam yaitu multipartai. Dua dekade pertama zaman ‘nasakom jiwaku’ dikenal multivitamin. Tidak tersurat pada pelajaran SR. Tapi ada dan nyata lewat pembagian ke sekolah. Petugas kesehatan bagi-bagi pil dimaksud.

Jadi banyaknya partai bukan ada partai sesuai urutan abjad, berdasarkan daftar warna atau lambang binatang penghuni, penguasa rimba belantara. Pasca pembantaian ‘tuparev’ di Lubang Buaya, Jakarta dan Kentungan, Yogyakarta. Banyak pihak sadar politik bahwa partai politik ada gunanya. Soal korban revolusi tak sebanding dengan bangun negara adil, makmur, sejahtera.

Konflik agraria di daratan nyaris tak sebanding dengan konflik di lautan. Kapal nelayan di seberang lautan  bebas kuras isi laut nusantara. Kapal perang numpang liwat tanpa permisi. Tol laut tak berlanjut, cukup satu periode. Sedini mungkin hindari konfrontasi di laut.

Atas nama hukum, demi jalan tegaknya hukum. Maka semua suara kebenaran yang datangnya bukan dari penguasa adalah tidak benar. Penyuara bertentangan dengan kebijakan pemerintah langsung tidak hanya dibredel. Bukan sekedar balas dendam dengan pasal libas di tempat kejadian perkara sampai tanpa ampas.

Jelasnya, kita tahu nusantara sedang masuk tahap multi apa. Menghadapi agresi covid-19, distribusi “multivitamin” menjadi pertimbangan protokol kesehatan plus ekonomi. Indeks serba méga masih jauh.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar