kalkulasi politik, merasa ada angin di atas kertas
Tak ada kaitan, ikatan moral dengan kemelut pilkada serentak 2020.
Penyesuaian waktu ekonomis sesuai protokol kesehatan. Aspek politik tetap
diutamakan demi stabilitas petugas partai di babak akhir. Apapun bisa terjadi
dengan peluang kejadian di atas prakiraan logika politik rumpun bangsa
nusantara.
Terbiasa hidup dengan aneka agresi penyakit politik. Bencana politik
menjadi langganan, sahabat ketika rakyat ingat. Sadar politik rakyat tak perlu
diperdebatkan. Tempaan hidup efek kebijakan penguasa terasa sampai pojok desa,
pinggir kota. Pilkades menjadi bacaan hidup dan apotek hidup apa itu politik. Warga
desa terbiasa dengan gaya hidup desa yang bisa bak musim kemarau.
Membumikan Pancasila di bumi Pancasila. Mimpi malam menghadirkan sila-sila,
putar ulang kejadian sebelumnya. Pemantapan lokus di tingkat tapak, akar rumput
tetap menjadi persemaian dasar negara. Pemasok komitmen dan sinergi
bermasyarakat dan berbangsa. Namun seolah sekat, batas ruang dengan skema
bernegara kian memukau. Proyek abadi sesuai sinkronisasi dengan pihak ketiga.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar