Halaman

Rabu, 12 Agustus 2020

daur ulang politik peradaban kuno nusantara


daur ulang politik peradaban kuno nusantara

Kegiatan berkehidupan bernegara masih terasa nyata sesuai laju adab sejarah tanah-air. Perburuan binatang terkonversi menjadi perburuan kursi. Kegiatan mengumpulkan hasil alam mengalami reformasi. Diperjelas dengan mengumpulkan uang negara secara legal lewat jalur partai politik. Bukan korupsi, hanya bonus diambil dimuka.

Hasil alam bukan sekedar berwujud buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian, daun-daunan, dan buah-buahan. Negara dalam bentuk pulau dikapling-kapling buat investor multipihak, pihak ketiga, global khususnya negara paling bersahabat. Utang luar negeri menjadi penentuk sukses kinerja penguasa bangun negara.

Industri politik produk primer, produk setengah-jadi maupun produk-jadi apalagi produk jadi-jadian. Akhirnya produk petugas partai menjadi andalan bentukan partai politik. Fokus pada pabrikasi usaha di tingkat hulu, dibutuhkan seperangkat dan kelengkapan akal sehat mencetak petugas partai semua kelas. Namun kurang memperhatikan kondisi hilir pada nasib teknologi pencipta nilai tambah, oplosan perekayasa watak dan akses sumber daya global dan akses pasar global.

Akhirnya, investasi politik di sektor industri hilir boros biaya. Tersedia paket politik sekali pakai. Artinya, nilai jual, nilai komersial bakal calon kepala daerah dan atau wakil rakyat akan mendongkrak nilai tambah bagi komoditas primer. Investasi industri politik hilir yang berbasis inovasi TIK akan membawa dampak ganda, berlapis yang besar. Untuk itu diperlukan sinkronisasi koalisi parpol pro-penguasa di tingkat pusat maupun pilkada.

Sejarah akan berulang dengan pelaku merupakan titisan, reinkarnasi leluhur. Tak pakai heran bin takjub, banyak dalil pengingkaran menjadi lagu wajib partai politik lawas.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar