nusantara diuntungkan
aneka peruntungan, makanya tak tahu
Bukan adu untung
melengkapi judul. Judul dalam bentuk kalimat mau standar, mau baku sudah bunyi.
Pemirsa dengan pengalaman hidup berhal demikian, langsung paham. Sadar diri
dengan peruntungan nasib pribadi. Maksudnya kalau terungkap oleh pihak paling
berwenang.
Adanya Dewi
Keberuntungan bukan untuk mengkuatkan narasi rasionalitas. Hari baik atau
sebaliknya dalam sistem penerawangan suku bangsa Jawa. Apa kata bintang
kelahiran, weton atau arti dibalik nama. Nama komersial mendongkrak
keberuntungan. Lain perkara dengan nama marga.
Faktor lain karena si
pemilik bahasa sub-lokal malah merasa rendah plus tidak bangga diri jika
berbahasa daerah atau bahasa ibu. Takut atau merasa terasing dalam pergaulan
bebas antar komunitas berdaulat dan dari aspek keberuntungan.
Ironis binti miris. Budaya
instan menentukan tata cara berakal pribumi nusantara untuk menadah keuntungan.
Sejalan dengan modus aksi gembala penebar, penabur berita fasik yang dipelihara
oleh sistem. Terbentuklah akal sehat memanfaatkan logika pengguna aktif produk TIK.
Tawaran investasi bodong, promo
barang berhadiah berlipat dan bentuk penipuan terselubung. Pihak pencari
keuntungan memanfaatkan budaya tanpa keringat sendiri langsung duduk di kursi
empuk. Tanpa bekerja keras tinggal menghitung keuntungan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar