Halaman

Jumat, 21 Agustus 2020

kawanan politik kriminal konstitusional


kawanan politik kriminal konstitusional

Judul masuk kategori frasa, mengundang kecurigaan sesama koalisi. Dianggap ungkapan, belum layak, belum matang di pohon. Disebut idiom, agak mendekati asas mufakat sama rasa, sama rata, sama raba. Pertimbangan ada pihak supermental vs pihak submental, maksud fakta lapangan kadar politik bak idiot terpelihara. Proses alami koalisi antar pihak yang tak sebobot tapi saling jaga rahasia.

Relasi politik bak mencampuradukkan aneka warna politik. Secara awam dan kasat mata, bukti pihak mana yang dominan pengaruhnya dan bagaimana luas dan lama pengaruhnya. Sebaliknya, pihak mana yang hanya selaku pelengkap penderita, pemain pupuk bawang, siapa yang “left behind” (tertinggal di belakang) langsung dapat dideteksi sejak dini.

Adalah Civil Society Organizations (Organisasi Masyarakat Sipil). Menambah khazanah pihak yang sama-sama merasa berhak. Beda dengan eksistensi organisasi kemasyarakatan. Politik menjadi pemacu dan pemicu proses bernegara. Ambisi politik menjadikan hati ini mudah terkecoh. Mewakili gender maupun genre. Menghasilkan geng politik kelas gang senggol.

Pihak yang mengatasnamakan rakyat. Bermain politik di atas derita rakyat sambil memanggul beban skenario, skema, sistem politik multipihak. Kalau tak mau disebut tekanan politik global. Rasa serba merasa, memerlukan biaya jaga gaya yang dibebankan ke biaya politik, dialokasikan ke anggaran demokrasi.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar