kawanan politik kriminal konstitusional
Judul masuk kategori
frasa, mengundang kecurigaan sesama koalisi. Dianggap ungkapan, belum layak,
belum matang di pohon. Disebut idiom, agak mendekati asas mufakat sama rasa,
sama rata, sama raba. Pertimbangan ada pihak supermental vs pihak submental,
maksud fakta lapangan kadar politik bak idiot terpelihara. Proses alami koalisi
antar pihak yang tak sebobot tapi saling jaga rahasia.
Relasi politik bak mencampuradukkan
aneka warna politik. Secara awam dan kasat mata, bukti pihak mana yang dominan pengaruhnya
dan bagaimana luas dan lama pengaruhnya. Sebaliknya, pihak mana yang hanya
selaku pelengkap penderita, pemain pupuk bawang, siapa yang “left behind”
(tertinggal di belakang) langsung dapat dideteksi sejak dini.
Adalah Civil Society
Organizations (Organisasi Masyarakat Sipil). Menambah khazanah pihak yang
sama-sama merasa berhak. Beda dengan eksistensi organisasi kemasyarakatan. Politik
menjadi pemacu dan pemicu proses bernegara. Ambisi politik menjadikan hati ini
mudah terkecoh. Mewakili gender maupun genre. Menghasilkan geng politik kelas
gang senggol.
Pihak yang
mengatasnamakan rakyat. Bermain politik di atas derita rakyat sambil memanggul
beban skenario, skema, sistem politik multipihak. Kalau tak mau disebut tekanan
politik global. Rasa serba merasa, memerlukan biaya jaga gaya yang dibebankan
ke biaya politik, dialokasikan ke anggaran demokrasi.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar