asosiasi politik
nusantara
Padahal sistem perpolitikkan nusantara sejak dahulu kala menjadi bagian
integral, miniatur global, repersentasi politik makro. Wajar dengan populasi
penduduk terbanyak nomor empat. Bentang geogragis, geopolitik sampai bonus
demografi menjadi obyek politik berkecukupan dan pakai dalil untung-untungan.
Kompromi politik bersifat dinamis, fluktuatif, kembang-kempis tergantung
arus pendek sentimen pasar lokal. Format persekutuan tingkat nasional diimbangi
paket perseteruan tingkat lokal. Elit lokal, desa menjadi cikal bakal akar
rumput politisi sipil. Sadar politik bukan melihat urgensi atau
kemanfaatan bentuk partai politik.
Keberadaan, kemanfaatan, eksistensi partai politik sekedar syarat
administrasi, formalitas biar dianggap ada demokrasi. Catatan lama, demokrasi
perwakilan vs demokrasi tanpa perantara. Masih banyak bakat demokrasi terpendam
dan sengaja dipendam oleh penguasa. Jangan sampai rakyat melek politik, sadar
hak politik malah akan menuntut normatika bermasyarakat dan
berbangsa.
Semangkin kurva utang luar negeri melonjak, bukti demokrasi masih sedang
berjalan.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar