Halaman

Jumat, 07 Agustus 2020

indeks serba méga nusantara


indeks serba méga nusantara

Pihak yang paling berkepentingan punya catatan politik bersejarah. Bahwasanya zaman SBY terjadi mégaproyek infratruktur yang mangkrak. Kilah, dalih tidak liwat proses sayembara, lomba atau sebuatan akademis lainnya. Nyatanya banyak pihak berlomba lelang tampil ikut andil bangun negeriku.

Ketika pekerjaan tukang insinyur terambil alih oleh tangan orang partai. Atau ada pasal duga, motif tak terungkap, modus tak terendus awak media massa berbayar di muka. Tak kalah nyali politik, presiden ke-7 mengangkat infrastruktur menjadi andalan kinerja bukti bakti padamu negeri.

Luncuran mégakorupsi eras dua periode SBY seolah berlanjut dan tak mau kalah gengsi. Anak bangsa putra-putri asli nusantara  setengah terhibur hati. Nusantara termasuk negara sibuk hadapi agresi covid-19. Protokol kesehatan dan ekonomi menjadi lagu wajib dan PR bersama. Hiburan selingan ada pilkada serentak 2020.

Jadi antara multipartai dengan mégakonflik menjadi satu paket utuh. Tak bisa disubkan. Atau dipecah menjadi paket-paket kecil menghindari lelang, arisan anggaran. Multikrisis berbaur akrab dengan skandal mégakasus politik. Bukan kasus tindak pidana melenyapkan barang bukti. Melenyapkan tersangka bak ‘orang hilang’ zaman akhir rezim militer-politik daripada Suharto.

Padahal hakikat demokrasi sudah lenyap dari pangkuan Ibu Pertiwi. Rakyat sabar dalam mentaati kesabarannya. Kapan pindah ke ibukota negara anyar di pulau Kalimantan. Pulau Jawa sudah kian mangkrak.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar