indeks serba méga
nusantara
Pihak yang paling
berkepentingan punya catatan politik bersejarah. Bahwasanya zaman SBY terjadi mégaproyek
infratruktur yang mangkrak. Kilah, dalih tidak liwat proses sayembara, lomba
atau sebuatan akademis lainnya. Nyatanya banyak pihak berlomba lelang tampil
ikut andil bangun negeriku.
Ketika pekerjaan tukang
insinyur terambil alih oleh tangan orang partai. Atau ada pasal duga, motif tak
terungkap, modus tak terendus awak media massa berbayar di muka. Tak kalah
nyali politik, presiden ke-7 mengangkat infrastruktur menjadi andalan kinerja bukti
bakti padamu negeri.
Luncuran mégakorupsi
eras dua periode SBY seolah berlanjut dan tak mau kalah gengsi. Anak bangsa
putra-putri asli nusantara setengah
terhibur hati. Nusantara termasuk negara sibuk hadapi agresi covid-19. Protokol
kesehatan dan ekonomi menjadi lagu wajib dan PR bersama. Hiburan selingan ada
pilkada serentak 2020.
Jadi antara multipartai
dengan mégakonflik menjadi satu paket utuh. Tak bisa disubkan. Atau dipecah
menjadi paket-paket kecil menghindari lelang, arisan anggaran. Multikrisis berbaur
akrab dengan skandal mégakasus politik. Bukan kasus tindak pidana melenyapkan
barang bukti. Melenyapkan tersangka bak ‘orang hilang’ zaman akhir rezim
militer-politik daripada Suharto.
Padahal hakikat demokrasi sudah lenyap dari pangkuan Ibu Pertiwi. Rakyat sabar
dalam mentaati kesabarannya. Kapan pindah ke ibukota negara anyar di pulau Kalimantan.
Pulau Jawa sudah kian mangkrak.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar