jawaban yang dicari-cari
atau disiapkan
Menyoal IQ, EQ, SQ atau
QQ yang belum familiar di kuping awam. Pemanfaatan daya otak menjadikan antar
manusia tampak beda. Semangkin beda, jika kemampuan otak dilengkapi dengan
potensi diri. Tidak sekedar bisa berhitung. Kemampuan diri saat sendiri,
mandiri maupun saat interaksi sosial.
Ujian tulis menentukan
nasib kelulusan. Namun, pada dunia peradaban jawaban tertulis atau jawaban
lisan bisa menunjukkan adab bijak ybs. Menghandalkan otak membuat manusia
merasa mampu menjawab pertanyaan yang muskil atau tak masuk akal. Bukan masalah
dianggap lulus atau tidak atau memang sesuai kadar.
Makanya ada batasan,
rumusan manusia genius, superioritas daya otak dan potensi akal atau pasal
semaksud. Budaya Jawa ojo kagetan, ojo dumeh, ojo gumunan. Memang
terkait dengan reaksi spontan manusia. Ketika kaget, terkejut, apa saja
reaksinya dalam ucapan spontanitas maupun refleks fisik.
Tendesi olah kata atau
perjudulan, fokus pada bagaimana orang berkomentar terhadap pernyataan. Bukan pertanyaan.
Kejadian harian paling ringan, bisa diformulasikan secara empiris. Namun bagi
pihak lain tidak berlaku, bahkan punya syaraf penyangkalan, emosi penangkalan, penolakan
tanpa sebab.
Bukan kesimpulan tapi
fakta ringan. Daya sangkal plus tangkal atas penyataan, hipotesis, postulat
bahkan aksioma dikarenakan dirinya merasa kelangkahan, kalah langkah. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar