Halaman

Selasa, 11 Agustus 2020

sadar, datang terlambat atau sampai belakangan

sadar, datang terlambat atau sampai belakangan

Kendati kita sadar sedang, masih hidup di dunia, namun tak sadar mau apa, untuk apa. Ketika kuping menangkap berita duka cita, meninggal dunia, lelayu. Radar hati fokus pada siapa yang punya nama. Kenal atau kebetulan satu lingkungan tempat tinggal. Sadar diri tergugah. Karena yang wafat jauh lebih punya umur, sadar syukur beda umur masih jauh.

Ketika yang telah menghadap Allah swt, jam terbang masih jauh di bawah diri. Merasa bangga dengan keberlanjutan umur di atas rata-rata. Jangan tanya saldo amal. Sadar status diri yang masih tersisa, tapi langsung kepikir perihal yang lain.

Pada kejadian nyata, kesadaran kritis individu dalam menjalankan roda kehidupan bermasyarakat, syarat teknis utama. Media mendominasi perjalan tanpa sadar pribumi. Ketika manusia masih berdaulat atas dirinya. Sadar kepercayaan pada diri sendiri menjadi titik kunci utama. Selaku pemulih dan pemilih agar nusantara sadar  akan krisis kemanusiaan akibat kondisi lingkungan hidup.

Hidup memang tak boleh terlalu berharap. Tapi juga tidak boleh berputus asa dari sadar akan masih ada harapan.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar