gizi politik pilkada 2020, berserat vs berotot
Bermula ada slentingan bahwasanya pernikahan anak yang belum waktunya. Tentu
beda dengan anak karbitan agar laik laga di pilkada 2020. Berlaku pada anak
cucu ideologis yang merasa logis kuasa bisa diwariskan. Kesetiakawanan sosial
penduduk nusantara menyikapi agresi covid-19 tak bisa diperdebatkan dengan
tindak tanduk penyelenggara negara sampai tingkat kelurahan/desa.
Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019:
Pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat bertujuan untuk mendukung program
Indonesia sehat dengan meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada
seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat individu, keluarga maupun
masyarakat.
Reformasi terutama difokuskan pada penguatan upaya kesehatan dasar (primary
health care) yang berkualitas terutama melalui penguatan upaya promotif dan
preventif serta pengembangan sistem jaminan kesehatan nasional, penguatan
sistem pengawasan obat dan makanan, serta penurunan kematian ibu dan kematian
bayi.
Padahal, asupan gizi politik melebihi potensi anak bangsa pribumi nusantara.
Akumulasi menguasai nusantara dari pinggiran alias mulai dari daerah
tertinggal, terdepan, terluar (perbatasan) secara politik desentralisasi,
otonomi daerah. Berseimbangan dengan politik reklamasi pantai. Sinergi politik
anggaran dan program/kegiatan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
pada tingkat nasional secara terpadu dan berkelanjutan.
Budaya politik nusantara punya menu interaksi produktif sesuai tarif
progresif, antara konsesus dengan konflik kepentingan. Ketika pemegang otoritas
politik sudah ketahuan modalnya, menjadi acuan daya tarik arus masuk modal
multipihak. Kejahatan politik dengan pasal ringan, menjadi PR besar dan bom
waktu.
Koalisi parpol di tingkat nasional, beda kepentingan dengan di tingkat
provinsi. Apalagi sampai di tingkat kabupaten/kota. Koalisi terjadi hanya
karena kepentingan lima tahun ke depan. Paslon tunggal di pilkada serentak 2020
tentu ada api yang membara. Ada apa dengan dinasti politik dan dendam politik.
Rakyat tetap dengan kerakyatannya.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar