Halaman

Senin, 22 Maret 2021

yang sudah-sudah dan atau seperti biasanya

 yang sudah-sudah dan atau seperti biasanya

 Sikap diri seseorang tampak apa adanya. Saat bangun tidur pagi, capai fisik atau lelah jiwa, lapar, mendadak mata tidak mau diajak bersahabat, sedang sakit ringan tapi merasa diri kurang. Igauan bebas plus bahasa tubuh bareng mimpi. Menjadi etalase diri berkedirian. Adanya apa. Tidak sempat dibuat-buat.

 Padahal, setiap pejabat pemerintahan yang terangkat akibat sukses raih suara liwat jalur pesta demokrasi. Sudah tangan ke berapa dan tentunya bukan tangan terakhir. Masih antri tangan tidak kelihatan selaku penggerak buah catur, penata laku. Mau muncul belakangan setelah adegan gonjang-ganjing berakhir. Langsung didaulat selaku juru selamat tanah air.

 Kebiasaan membiasakan diri dengan laku harian. Kecanduan gawai dan sejenisnya. Negara saja bisa mabuk dunia. Setengah akhir periode 2019-2024 setan mana saja bisa menumpang liwat. Cerdas politik skala nasional tapi kelas lokal. Sistem pemerintahan suka-suka yang sedang kontrak politik. Mantan alat negara paham bagaimana memperalat negara.

 Politisi sipil sudah kebaca nasib politiknya. Pakai rumusan ajaib “tinggal glanggang colong playu”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar