Halaman

Kamis, 25 Maret 2021

ambisi politik 3 periode vs kambing hitam berkalung kulit pisang

ambisi politik 3 periode vs kambing hitam berkalung kulit pisang

Khazanah ungkapan, peribahasa atau maksud bertendensi mirip saja, berbasis kata, lema ‘kambing’ akrab di kuping manusia yang masih kenal lingkungan hidup. Mental peolok-olok politik, pendengung, pihak penebar penabur fitnah dunia tak layak dibahas. Jelas perikebinatangannya. Seperti tak pernah lihat orang lewat di jalan depan rumahnya.

 Lelucon politik hanya mampu mengilustrasikan buang sembarang tempat kulit pisang. Memacu memicu cikal bakal bencana politik berkelanjutan. “Salah ketik” pada penetapan dan penerapan kebijakan publik langsung dipahami. Tergelincir lidah atau salah ucap, salah sebut, bukti ringan kadar budi pekerti ybs. Sesuai pakem, adat istiadat kemunafikkan partai politik pendukungnya.

 Babakan adegan berpolitik hanya pemantas panggung politik nusantara. Jelas kandungan, jeroan isi perut “siapa telah menjadi apa”. Harmonisasi, sinkronisasi dengan pasang surut kebijakan internasional. Tanpa tunggu angin surga dari hasil survei tanpa survei, jajak pendapat dengan sampel terduga. Sigap 24 jam rakyat dengan pengalaman berkepahaman membaca zaman dan adab bermanusia. 

Tindak kejahatan politik, tindak pidana politik selalu terorganisir, terstruktur bersinergi dengan praktik legal formal konstitusional bernegara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar