cuma cakap di atas kertas
Sebut saja sila-sila dasar negara sebuah negara selalu berkembang. Berkat serapan, masukan, asupan gizi politik haluan bebas haluan. Macam model ‘nasakom’ jiwaku zaman Orde Lama. Maupun penyederhanaan organisasi sosial politik subversi Orde Baru.
Kenyataan aktual, faktual bersebut ternyata wujudan hak untuk berserikat dan berkumpul sesuai ujar tulis UUD NRI 1945, hanya diwujudkan lewat pembentukan Partai Politik. Dengan dalih formal sebagai salah satu pilar demokrasi dalam sistem politik Indonesia. Maka praktik partai politik sebatas bak perserikatan dan atau perkumpulan.
Keberlanjutan partai politik adalah alat perjuangan katanya untuk menentang segala bentuk praktik individualisme, trah darah merah, anak cucu politik loka. Serta untuk menghidupkan jiwa dan semangat gotong royong berkesejahteraan serta untuk membela “kepentingan politik anggota”. Paham eka sila bernafaskan monoloyalitas ini menjadi pedoman hidup. Harga mati sesuai tarif progresif.
Setiap kader dilarang melakukan kegiatan yang mencemarkan nama kehormatan oknum ketua umum dan merugikan kepentingan Partai Politik selaku badan usaha milik keluarga. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar