hemat berpikir diri vs boros memikirkan garis tangan orang lain
Sedemikian daya tanggap dan gaya bebas beranggapan. Protokol aturan main tanpa tatap muka. Kian mendongkrak nyali nasionalisme, patriotisme, heroisme anak bangsa nusantara berketurunan antar adab. Uang muka 0% dibebankan merata ke tiap tahap angsuran. Pengembang usaha tidak mau rugi di muka.
Jalan tengah yang tampak berkeadilan sosial dan merakyat. Pemerintah membiarkan anak bangsa saling adu nyali lewat ujung jari curah. Kemanfaatan media sosial 24 jam membuka peluang pendengung. Mirip penjajah Belanda mengantisipasi jiwa kebangkitan dan jiwa merdeka pribumi nusantara. Anak tedak siten sampai generasi bau tanah. Unjuk mahir berbahasa yang tidak ada di kamus peradaban.
Dalil cipta kerja dengan modal ujung jari tangan. merangkai kata ujar nista diri, kata makian efek pola intimidasi politik penguasa. Rezim bodong yang sedang sibuk tunggu waktu jatuh tempo. Berkat gizi Pangan Produk Rekayasa Genetik. Tumbuh kembang otak anak bangsa mampu mengakali diri sendiri.
Ternyata pengusaha punya perangkat
dan kelengkapan wewenang untuk melakukan pemutusan hubungan kerja kepada
pekerja/buruh dengan alasan berbeda paham, agama, aliran politik, suku, warna
kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar