Halaman

Sabtu, 20 Maret 2021

usia bisa sampai vs belum cukup umur

usia bisa sampai vs belum cukup umur

 Manusia dengan atribut kemanusiaan diperkuat pola peranakan, berketurunan. Perbaikan keturunan masih dalam jalur kewangsaan, etnisitas tak jauh-jauh dari pohon silisilah. Atau metode terbuka, menerima tawaran persaudaraan bilateral. Tetap pada jalur akidah ketauhidan. Beda kelas sosial kian mensinergikan potensi dasar manusia. Utamakan ikrar ketauhidan.

 Memahami kedirian yang dinamis serta mampu menyimak lalu lintas peradaban. Posisi diri menentukan apakah bak katak rebus. Atau malah bangga, merasa besar di bawah tempurung. Besar badan menentukan nasib bermasa depan. Belum masuk jebakan “berani karena mayoritas”. Apalagi ditambah kadar kuat, kaya, kuasa macam model pemerintahan. Banyak anak walau sudah aktif ikut program KB berbanding lurus dengan limpahan rezeki-Nya.

 Perasaan saja yang menyebabkan manusia serba ada maunya. Di pihak lain, mendongkrak rasa cepat puas diri plus bentukan putus asa. Pasang surut stabilitas jiwa-raga manusia tergantung menu harian. Sekedar isi perut hingga sampai sehari belum ketemu nasi. Wujud olahan beras lokal menjadi jajanan pasar. 

Jadi, jika manusia dihadapkan pada potret diri. Status apa adanya vs adanya apa. Mau protes takut bertambah belangnya. Masuk ke sanksi adab bermanusia. Ibarat lapor kehilangan sapi malah raib sekandang-kandangnya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar