Halaman

Selasa, 23 Maret 2021

wong cilik nanging karep lan kerep nglakoni dadi rakyat

 wong cilik nanging karep lan kerep nglakoni dadi rakyat

Hanya saja, memang demikian halnya pada tradisi Pacu Jawi di provinsi Sumatera Barat. Sang joki harus bisa mengendalikan dan menjaga kesimbangan sepasang sapi. Agar sinergi sepasang Jawi melaju lurus sampai finish. Sang joki tidak memakai alas kaki, ikut berlari berpegangan pada tangkai bajak.

 Filosofis tradisi Pacu Jawi bermakna ‘lurus’, pembelajaran bahwasanya “sapi saja bisa berjalan lurus apalagi manusia”. Manusia yang bisa berjalan lurus akan tinggi nilainya (lebih dihargai). Tersirat, manusia agar tetap berjaln lurus, perlu pengendali, Kontrol diri agar tetap fokus ke depan.

 Sebab ternyata jika nomor urut bakal calon legislatif, diobral di bawah rata-rata. Bermakna ganda. Pertama dan utama, partai politik masuk kategori memperkeruh air keruh. Kedua, oknum bakal calon, memang doyan main keruh-keruh. Sebaliknya, ternyata biaya politik di atas rata-rata, layak diduga niatan merusak harga pasaran.

 Pawang politik merupakan petugas partai pelaku ritual politik. Simbol pemegang kunci aksi ritual. Karena ybs dianggap layak mulut untuk merapalkan mantra. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar