tunduk negara mabuk rakyat
Protokol kesehatan di jalan bebas hambatan sarat cobaan. Siapa lengah siap masuk kotak dalang wayang kulit. Pemain pengganti vs pengganti pemain berjajar tinggal comot. Tidak pakai adegan awal dan atau atraksi akhir. Semua sama. Tahun yang sama pemain bisa gonta-ganti. Skenario lugas kebaca, siapa yang muncul duluan kemungkinan siap terjungkal. Pemain andalan bisa muncul berkali-kali dengan dandanan terkini.
Beda panggung politik, beda pasal penentu. Mengatasnamakan negara di ajang laga dunia, bisa-bisa bisa muncul di menit-menit pertama. Atau tumbang di babak saringan administrasi. Pengalaman tidak diutamakan. Justru pihak yang luwes, mudah dilekuk bentuk, itulah yang dicari. Pihak yang mudah diajak “berkomunikasi” 24 jam. Tidak pakai gaya tanya-tanya.
Aturan main laga global, bisa hitung mundur bak pilpres di negara gemar berkembang di tempat tanpa babak. Aktor non-negara bisa bermain di posisi apa saja, kapan saja. Pola gerakan bawah tanah, operasi senyap tak terlacak radar politik. Musuh dalam selimut sudah usang. Kawanan satu partai saling pegang rahasia. Jurus memabukkan siap pakai saat kondisi aman tidak terjangkau. Merasa diri terancam atau merasa tidak nyaman.
Duta negara berangkat tampak gagah perkasa, bak ayam
jagoan laik laga bebas. Garang beringas di kandang sendiri, begitu keluar
teritorial tampak bak ayam sayur. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar